Sunday, 15 November 2015

Pengertian Seni Dalam Pendidikan

Pengertian Seni Dalam Pendidikan 


Seperti yang dikemukakan oleh Cut Kamaril Wardani Surono (200:3), pendidikan seni yaitu:
1. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi menamkan pengetahuan dan ketrampilan, dengan cara mengkondisikan anak atau siswa menjadi kreatif, inovatif, dan mampu mengenali potensi dirinya secara khas (karakteristiknya) serta memiliki sensitivitas terhadap berbagai perubahan sosial budaya dan lingkungan.
2. Pendidikan kesenian adalah kegiatan membuat manusia agar mampu bertahan hidup dan mampu menunjukkan jati dirinya di masa depan. Maka kemampuan beragam bahasa (multi Ianguage) perlu dikembangkan melalui pendidikan untuk menghadapi pesatnya perkembangan kemampuan berbahasa non verbal: bunyi, gerak, rupa dan perpaduannya. Melalui kemampuan beragam bahasa seni (artistik), manusia diharapkan mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain (multi cultural). Pendidikan seni juga memiliki wacana multidimensional artinya pendidikan seni memiliki cakupan yang luas baik yang berkaitan dengan masalah budaya ataupun ilmu pengetahuan.

Tujuan Pendidikan Seni di Sekolah
1  Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
2. Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara.
3. Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan
4. sedangkan konsekwensi lainnya sebagai prasarat adalah pembinaan sensitivitas serta Rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5. Pembinaan Ketrampilan; diarahkan dengan membina kemampuan praktek berkarya seni dan kerajinan, gunanyauntuk merangka mempersiapkan kemampuan trampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian hari.
6. Melatih imajinasi anak, ini merupakan konskwensi logis darn kegiatan ekspresi; supaya bisa berekspresianak mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu denganlatihan imajinasi mungkin bisa berangkat darn pengamatan maupun hasil rekapitlasi kejadian yang telah direkam oleh otak.
7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan anak untuk berpengetahuan, berkecakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
8. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
9.  Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya untuk dapat mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas).

Seni Sebagai Bahasa Visual
Anak pada usia SD dalam kehidupannya sangat dekat dengan berkarya seni. Berseni merupakan, kebutuhan anak dalam:
Berkhayal-berimajinasi.
Belajare. memahami bentuk yang ada di sekitar anak.
Merasakan: kegembiraan, kesedihan, dan rasa keagamaan.
Bermain.
Mengutarakan pendapat.

Seni Membantu Pertumbuhan Mental 
Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketika anak pertumbuhan badan (biological age) lebih cepat daripada perkembangan pikiran (mental age). Ketidak sejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan pula perkembangan gambar anak dengan anak lain yang normal, karena terjadi variasi gambar anak. Hal ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional kinerja tangan lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dlam bentuk tugas seharihari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat.

Menurut Dilts (1983; dalam DePorter et al., 1999:68), gerakan mata selama belajar dan berpikir tenkat pada modatitas visual, auditonal, dan kinestetik. Dengan kata lain, mata bergerak menurut cara otak mengakses uiformasi. Pada umumnya, ketika mata bergerak naik, maka kita sedang menciptakan atau mengingat citra. Pada halaman selanjutnya dikatakan, bahwa otak menyimpan dan menciptakan citra visual dan kinerja mata bergerak ke informasi yang tersimpan untuk diciptakan.

Seni Membantu Belajar Bidang yang Lain.
Sebelum menguraikan lebih detail, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu (1) dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa: lingusitik (bahasa), matematika, visual / spasial, kinestetik / perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan pendapat.

No comments:

Post a Comment